MAKALAH
PENILAIAN
KELAYAKAN USAHA
Digunakan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah
“Kewirausahaan”
yang
diampu oleh:
Siti Sunaida,
M.M
Disusun Oleh Kelompok 6
Nama
Anggota Kelompok:
1. Muhammad Syahrul Hidayat (12403173062)
2. Dedeh Nur Jannah (12403173106)
3. Widya Pangestika.
O (12403173107)
4. Kholifivia
Rahmawati (12403173108)
JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH (AKS 2-B)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
TULUNGAGUNG
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT
yang telah memberikan Taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga penyusun
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam selalu kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan pengikut beliau hingga akhir zaman.
Dalam kesempatan ini
kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada Ibu Siti Sunaida, M.M yang telah
memberikan pengetahuan, arahan dan bimbingan kepada penyusun sehingga dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya dengan
judul “Penilaian Kelayakan Usaha”.
Penyusun menyadari bahwa
dalam menyusun makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, baik dari segi
penulisan maupun isi dari makalah ini. Oleh karena itu penyusun mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat konstruktif dan membangun demi kesempurnaan
makalah ini, sehingga bermanfaat bagi penyusun dan bagi pembaca umumnya.
Tulungagung, 20 Maret 2017
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………i
KATA PENGANTAR………………………………………………………ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………1
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………….2
C. Tujuan
Masalah.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………….........3
A. Pengertian
Kelayakan Usaha..................................................................3
B. Tujuan Studi
Kelayakan Bisnis..............................................................4
C. Pihak yang berkepentingan dalam penilaian
kelayakan usaha..............4
D. Aspek yang harus
di teliti dalam kelayakan usaha................................5
E. Proses, tahapan dan analisis kelayakan
bisnis.......................................6
BAB
III PENUTUP.......................................................................................13
A. Kesimpulan..........................................................................................13
B. Saran....................................................................................................14
DAFTAR
PUSTAKA....................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Studi Penilaian kelayakan usaha atau sering disebut studi kelayakan
proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya
merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil. Istilah “proyek”
mempunyai arti suatu pendirian usaha baru atau pengenalan sesuatu (barang
maupun jasa) yang baru ke dalam suatu produk yang sudah ada selama ini.
Pengertian keberhasilan bagi pihak yang berorientasi profit dan pihak non
profit bisa berbeda. Bagi pihak yang berorientasi profit semata, biasanya
mengartikan keberhasilan suatu proyek dalam artian yang lebih terbatas
dibandingkan dengan pihak non profit, yaitu diukur dengan keberhasilan proyek
tersebut dalam menghasilkan profit. Sedangkan bagi pihak non profit (misalnya
pemerintah dan lembaga non profit lainnya), pengertian berhasil bisa berujud
misalnya, seberapa besar penyerapan tenaga kerjanya, pemanfaatan sumber daya
yang melimpah ditempat tersebut dan faktor faktor lain yang dipertimbangkan terutama
manfaatnya bagi masyarakat luas. Semakin besar suatu proyek yang akan
dijalankan, semakin luas dampak yang terjadi baik dampak ekonomis maupun
sosial, sebaliknya semakin sederhana proyek yang akan dilaksanakan, semakin
sederhana pula lingkup penelitian yang akan dilaksanakan. Namun sesederhana
apapun baik secara formal maupun informal, sebaiknya penelitian kelayakan
dilakukan sebelum proyek tersebut dilaksanakan.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa pengertian
dari kelayakan usaha?
2.
Apa saja
tujuan studi kelayakan bisnis?
3.
Siapa saja
pihak pihak yang berkepentingan dalam penilaian kelayakan usaha?
4.
Apa saja aspek
aspek dalam penilaian kelayakan usaha?
5.
Apa saja
proses, tahapan dan analisis kelayakan bisnis?
C.Tujuan
Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari kelayakan usaha
2. Untuk mengetahui apa saja tujuan studi kelayakan bisnis
3. Untuk mengetahui Siapa saja pihak pihak yang berkepentingan dalam
penilaian kelayakan usaha
4.
Untuk
mengetahui aspek aspek apa saja yang ada dalam penilaian kelayakan usaha
5.
Untuk
mengetahui proses, tahapan dan analisis kelayakan bisnis
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
kelayakan usaha
Kelayakan usaha atau bisnis (businesses
feasibility study) atau di sebut juga analisis proyek adalah suatu
penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis di laksanakan dengan
menguntungkan secara terus menerus. Studi ini pada dasarnya membahas berbagai
konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan proses pemilihan proyek bisnis
agar mampu memberikan manfaat ekonomis dan sosial sepanjang waktu. Dalam studi
ini, pertimbangan pertimbangan ekonomis dan teknis sangat penting karena akan
di jadikan dasar implementasi kegiatan usaha.[1]
Selain itu ada juga ada beberapa pendapat para ahli tentang pengertian
kelayakan usaha di antaranya:
1. Menurut Ahmad Subagyo Studi Kelayakan Usaha adalah Penelitian yang
mendalam terhadap suatu ide usaha tentang layak atau tidaknya ide tersebut
dilaksanakan.
2. Menurut Yaqob Ibrahim, Sudi Kelayakan
Usaha adalah feasibility study yang merupakan
bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan, apakah menerima atau menolak dari
suatu gagasan usaha atau proyek yang direncanakan.
3. Menurut Kasmir dan Jakfar Studi Kelayakan
Usaha adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu
usaha atau usaha yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak
usaha tersebut dijalankan.
4. Menurut Suad Husnan dan Suwarsono
Muhammad Studi Kelayakan Usaha Adalah Penelitian tentang dapat atau tidaknya
suatu proyek atau usaha (biasanya merupakan proyek atau usaha investasi)
dilaksanakan dengan berhasil.[2]
B.
Tujuan studi
kelayakan bisnis
Hasil studi kelayakan bisnis pada prinsipnya bisa di gunakan antara lain:
1. Untuk merintis usaha baru, misalnya untuk
membuka toko, membangun pabrik, mendirikan perusahaan jasa, membuka usaha
dagang dan lain sebagainya.
2. Untuk mengembangkan usaha yang sudah ada, misalnya untuk menambah
kapasitas pabrik, untuk memperluas skala usaha, untuk mengganti peralatan atau
mesin, untuk menambah mesin baru, untuk memperluas cakupan usaha dan
sebagainya.
3. Untuk memilih jenis usaha atau investasi
atau proyek yang paling menguntungkan. Misalnya pilihan usaha dagang, pilihan
usaha barang atau jasa, pabrikasi atau perakitan, proyek A atau proyek B dan
lain sebagainya.
C.
Pihak pihak
yang berkepentingan dalam penilaian kelayakan usaha
Adapun pihak pihak yang memerlukan dan berkepentingan dengan penilaian
kelayakan usaha, di antaranya:
1. Pihak wirausaha (pemilik perusahaan)
Memulai
bisnis atau mengembangkan bisnis yang sudah ada tentu memerlukan pengorbanan
yang cukup besar dan selalu di hadapkan pada ketidak pastian. Dalam
kewirausahaan, studi kelayakan bisnis sangat penting di lakukan supaya kegiatan
bisnisnya tidak mengalami kegagalan dan memberi keuntungan sepanjang waktu.
Demikian juga bagi penyandang dana yang memerlukan persyaratan tertentu seperti
banker, investor, dan pemerintah. Studi kelayakan berfungsi sebagai laporan,
pedoman dan sebagai bahan pertimbangan untuk merintis usaha, untuk
mengembangkan usaha atau untuk melakukan investasi baru, sehingga bisnis yang
akan di lakukan meyakinkan baik bagi wirausaha itu sendiri maupun bagi semua
pihak yang berkepentingan.
2. Pihak investor dan penyandang dana
Bagi
investor dan penyandang dana, studi kelayakan usaha sangat penting untuk
memilih jenis investasi yang paling menguntungkan dan sebagai jaminan atas
modal yang di tanamkan atau di pinjamkannya. Apakah investasi yang di
lakukannya memberikan jaminan pengembalian investasi (return on investment) yang
memadai atau tidak. Oleh investor studi kelayakan usaha sering di gunakan
sebagai bahan pertimbangan layak atau tidaknya investasi di lakukan.
3. Pihak masyarakat dan pemerintah
Bagi
masyarakat studi kelayakan sangat di perlukan terutama bagi bahan kajian apakah
usaha yang didirikan atau di kembangkan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya
atau sebaliknya justru merugikan. Bagaimana dampak lingkungan, apakah positif
atau negatif. Demikian juga bagi pemerintah sangat penting untuk mempertimbangkan
izin usaha atau penyediaan fasilitas lainnya.[3]
D.
Aspek aspek
yang harus di teliti dalam kelayakan usaha
Berikut ini aspek-aspek yang harus diteliti dalam penilaian suatu
kelayakan bisnis, yaitu:
1. Aspek hukum
Menyangkut
semua legalitas rencana bisnis yang akan kita laksanakan yang meliputi
ketentuan hukum yang berlaku diantaranya:
a. Izin lokasi
b. Akte pendirian perusahaan dari notaris
setempat PT atau CV atau berbentuk badan
hukum lainnya.
c. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
d. Surat tanda daftar perusahaan
e. Surat izin tempat usaha dari pemda
setempat
f. SIUP setempat
2. Aspek sosial ekonomi dan budaya
Menyangkut dampak yang diberikan kepada masyarakat sekitar karena adanya suatu
kegiatan usaha tersebut, diantaranya:[4]
a. Dari sisi budaya, apa dampak keberadaan
bisnis kita terhadap kehidupan masyarakat, kebiasaan adat setempat, dan
lain-lain.
b. Dari sudut ekonomi, seperti seberapa
besar tingkat pendapatan per kapita penduduk.
E.
Proses, tahapan dan analisis kelayakan bisnis
Proses, tahapan kelayakan usaha atau bisnis dapat di lakukan
melalui langkah langkah sebagai berikut:
1. Tahapan penemuan ide
Tahap penemuan ide adalah tahapan dimana wirausaha memiliki ide untuk
merintis usaha barunya. Ide tersebut kemudian di rumuskan dan di identifikasi,
misalnya kemungkinan kemungkinan bisnis apa saja yang paling memberikan peluang
untuk di lakukan dan menguntungkan dalam jangka waktu yang panjang.
2. Tahap memformulasikan tujuan
Tahap ini adalah tahap perumusan visi dan misi bisnis. Apa visi dan misi
bisnis yang hendak di emban setelah jenis bisnis tersebut di identifikasi?
Apakah misinya untuk menciptakan barang dan jasa yang sangat di perlukan oleh
masyarakat sepanjang waktu atau untuk menciptakan keuntungan yang langgeng?
Apakah visi dan misi bisnis yang akan di kembangkan tersebut benar benar bisa
menjadi kenyataan atau tidak? Semua itu di rumuskan dalam bentuk tujuan.
3. Tahap analisis
Tahap
analisis atau penelitian yaitu, proses sistematis yang di lakukan untuk membuat
suatu keputusan apakah bisnis tersebut layak di laksanakan atau tidak. Tahapan
ini di lakukan sesuai prosedur proses penelitian ilmiah lainnya, yaitu di mulai
dengan mengumpulkan data, mengolah menganalisis dan menarik kesimpulan.
Kesimpulan dalam studi kelayakan usaha hanya ada dua, yaitu di laksanakan (go) dan tidak di laksanakan (no go).
Adapun
aspek aspek yng harus di amati dan di cermati dalam tahap analisis tersebut
meliputi:[5]
a. Aspek pasar, yaitu mencangkup produk yang
akan di pasarkan, peluang pasar, permintaan dan penawaran, harga, segmentasi
pasar, pasar sasaran, ukuran pasar, perkembangan pasar, struktur pasar dan
strategi pesaing.
b. Aspek teknis produksi atau operasi,
meliputi lokasi, gedung bangunan, mesin dan peralatan, bahan baku, tenaga
kerja, lokasi dan lay-out pabrik atau
tempat usaha.
c. Aspek manajemen atau pengelolaan,
meliputi organisasi, aspek pengelolaan, aspek tenaga kerja, aspek kepmilikan,
aspek lingkungan dan sebagainya.
d. Aspek finansial atau keuangan, meliputi
sumber dana, penggunaan dana, proyeksi biaya, proyeksi pendapatan, proyeksi
keuntungan dan proyeksi aliran kas (cash
flow).
4. Tahap keputusan
Setelah di evaluasi,
di pelajari, di analisis, dan hasilnya meyakinkan, maka langkah berikutnya
adalah tahapan mengmbil keputusan apakah bisnis layak di laksanakan atau tidak.
Karena menyangkut keperluan investasi yang mengandung resiko.[6]
Sedangkan dalam analisis kelayakan bisnis ada
beberapa kriteria yang dapat di jadikan penilaian, di antarannya;
a.
Analisis aspek pemasaran
Untuk menganalisis aspek pemasaran,
seorang wirausaha terlebih dahulu harus melakukan penelitian pemasaran dengan
menggunakan sistem informasi pemasaran yang memadai, berdasarkan analisis dan
presdiksi, apakah bisnis yang akan di rintis atau di kembangkan memiliki
peluang pasar yang memadai atau tidak. Dalam analisis pasar, biasanya ada
beberapa komponen yang harus di analisis dan di cermati, di antaranya:
1)
Kebutuhan dan keinginan konsumen
Barang dan jasa apa yang di inginkan oleh
konsumen? Berapa banyak yang mereka butuhkan? Bagaimana daya beli mereka? Kapan
mereka membutuhkan? Jika kebutuhan dan keinginan mereka teridentifikasi dan
memungkinkan terpenuhi berarti peluang pasar bisnis kita terbuka dan layak bila
di lihat dari kebutuhan atau keinginan konsumen.
2)
Segmentasi pasar
Pelanggan di kelompokkan dan di
identifikasi, misalkan berdasarkan geografi, jika segmentasi pasar
teridentifikasi maka pasar sasaran akan terwujud dan tercapai.
3)
Masa hidup produk
Harus di analisis apakah masa hidup
produk dan jasa bertahan lama atau tidak. Jika masa produk lebih lama berarti
potensi pasar tinggi. Harus di analisis juga apakah produk industri baru atau
lama yang sudah mapan atau produk industri
yang sedang menurun. Jika produk industri baru yang sedang tumbuh, maka potensi
pasar tinggi.
4)
Stuktur pasar
Harus di analisis
apakah barang dan jasa yang akan di pasarkan termasuk pasar pesaing tidak
sempurna (seperti pasar monopoli, oligopoli dan monopolistik), atau pasar
sempurna. Jika barang dan jasa termasuk jenis pasar persaingan tidak sempurna
berarti potensi pasar tinggi, di bandingkan dengan produk yang termasuk pasar
persaingan sempurna.
5)
Persaingan dan strategi pesaing
Harus di analisis
apakah tingkat persaingan tinggi atau rendah. Jika persaingan tinggi, berarti
peluang pasar rendah. Wirausaha harus membandingkan keunggulan pesaing, di
lihat dari strategi produk, strategi harga, strategi jaringan distribusi dan
strategi promosi apakah lebih unggul? Bagaimana tingkat teknologinya? Jika
pesaing lebih unggul berarti bisnis yang akan di rintis atau di kembangkan akan
lemah dalam pesaingan, sedangkan untuk memenangkan persaingan tentu saja bisnis
tersebut harus lebih unggul dari pada pesaing.
6)
Ukuran pasar
Ukuran pasar dapat
di analisis dari volume penjualan, jika volume penjualan tinggi berarti pasar
potensial. Misalnya, untuk volume penjualan usaha skala kecil sebesar Rp. 5
Milyar per tahun atau Rp. 10 Juta per hari, berarti ukuran pasar cukup besar.
7)
Pertumbuhan pasar
Pertumbuhan pasar
dapat di analisis dari pertumbuhan volume penjualan. Jika pertumbuhan pasar
tinggi (misalnya lebih dari 20%), berarti potensi pasar tinggi.[7]
8)
Laba kotor
Apakah perkiraan
margin laba kotor tinggi atau rendah? Jika profit margin kotor lebih dari 20
persen berarti pasar potensial.
b.
Analisis aspek produksi atau operasi
Ada beberapa unsur
dari aspek produksi atau operasi yang harus di analisis, di antaranya:
1)
Lokasi operasi
Untuk bisnis
hendaknya di pilih lokasi yang paling strategis dan paling efisien baik bagi
perusahaan itu sendiri maupun bagi pelanggannya. Misalnya dekat pemasok, dekat
konsumen, dekat alat transportasi. Di samping itu, lokasi bisnis harus menarik
agar konsumen tetap loyal.
2)
Volume operasi
Volume operasi harus
relevan dengan potensi pasar dan prediksi permintaan, sehingga tidak terjadi
kelebihan dan kekurangan kepastian. Volume operasi yang berlebihan akan
menimbulkan masalah baru dalam penyimpanan atau penggudangan yang pada akhirnya
mempengaruhi harga pokok penjualan.
3)
Mesin dan peralatan
Mesin dan peralatan
harus sesuai dengan perkembangan teknologi masa kini dan yang akan datang,
serta harus di sesuaikan dengan luas produksi supaya tidak terjadi kelebihan
kapasitas.
4)
Bahan baku dan bahan penolong
Bahan baku dan bahan
penolong serta sumber daya yang di perlukan harus cukup tersedia. Persediaan
tersebut harus sesuai dengan kebutuhan, sehingga biaya bahan baku menjadi
efisien.
5)
Tenaga kerja
Berapa jumlah tenaga
kerja yang di perlukan dan bagaimana kualifikasinya. Jumlah dan kualifikasi
karyawan harus di sesuaikan dengan keperluan jam kerja dan kualifikasi
pekerjaan untuk mengerjakan pekerjaan itu, supaya lebih tepat, lebih cepat, dan
lebih hemat (efisien)
6)
Lay-out
Lay-out adalah tata ruang
atau tata letak berbagai fasilitas operasi. Lay-out
harus tepat dan prosesnya praktis sehingga efisien.
c.
Analisis aspek manajemen
Dalam
menganalisis aspek manajemen ada beberapa unsur yang harus di analisis meliputi
komponen:
1)
Kepemilikan
Apakah unit bisnis yang akan di dirikan
milik pribadi (perseorangan) atau milik bersama (persekutuan seperti CV, PT,
dan bentuk badan usaha lainnya). Apa saja keuntungan dan kerugian dari unit
bisnis yang kita pilih tersebut? Hendaknya di pilih yang tidak beresiko terlalu
tinggi tetapi menguntungkan.
2)
Organisasi
Jenis organisasi apa yang di perlukan?
Apakah organisasi staf, organisasi lini dan staf atau bentuk yang lainnya.
Tentukan jenis yang tepat dan efisien.
3)
Tim manajemen
Apakah bisnis akan di kelola sendiri atau
melibatkan orang lain secara professional. Hal ini tergantung pada skala usaha
dan kemampuan yang di miliki wirausaha. Bila bisnisnya besar buatlah tim
manajemen yang solid.
4)
Karyawan
Karyawan harus di sesuaikan dengan
jumlah, kualifikasi dan kualitas yang di perlukan.
d.
Analisis aspek keuangan
1)
Kebutuhan dana
Yaitu, kebutuhan dana untuk operasional
perusahaan, misalnya berapa dana untuk aktiva tetap, untuk modal kerja dan
pembiayaan awal.
2)
Sumber dana
Ada beberapa sumber dana yang layak di
gali, yaitu sumber dana internal
(misalnya, modal di setor, laba di tahan) dan modal eksternal (misalnya,
obligasi dan pinjaman)
3)
Proyeksi neraca
Sangat penting untuk mengetahui posisi
harta dan kekyaan serta untuk mengetahui kondisi keuangan lainnya. Misalnya posisi
aktiva lancar, aktiva tetap, pasiva lancar, kewajiban jangka panjang dan
kekayaan bersih.
4)
Proyeksi laba rugi
Proyeksi laba rugi dari tahun ke tahun
menggambarkan perkiraan laba atau rugi di masa yang akan dating. Komponen
meliputi proyeksi penjualan, proyeksi biaya dan proyeksi laba rugi bersih.
5)
Proyeksi aliran kas (cas flow)
Dari aliran kas
dapat di lihat kemampuan perusahaan untuk melakukan kewajiban kewajiban
keuanganya. Ada tiga jenis aliran kas, yaitu:
a)
Aliran kas masuk (cash in flow),
merupakan penerimaan penerimaan yang berupa hasil penjualan atau pendapatan.
b)
Aliran kas keluar (cash out flow), merupakan biaya biaya termasuk pembayaran bunga dan pajak.
c)
Aliran kas masuk bersih (net cash
in-flow), merupakan selisih dari aliran kas masuk dan aliran kas keluar di
tambah penyusutan dengan di perhitungkan bunga setelah pajak.[8]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kelayakan usaha atau
bisnis (businesses feasibility study)
atau di sebut juga analisis proyek adalah suatu penelitian tentang layak
tidaknya suatu bisnis di laksanakan dengan menguntungkan secara terus menerus.
Studi ini pada dasarnya membahas berbagai konsep dasar yang berkaitan dengan
keputusan dan proses pemilihan proyek bisnis agar mampu memberikan manfaat
ekonomis dan sosial sepanjang waktu. Dalam studi ini, pertimbangan pertimbangan
ekonomis dan teknis sangat penting karena akan di jadikan dasar implementasi
kegiatan usaha.
Hasil studi
kelayakan bisnis pada prinsipnya bisa di gunakan antara lain: Untuk merintis
usaha baru, untuk mengembangkan usaha yang sudah ada serta untuk memilih jenis
usaha atau investasi yang paling menguntungkan.
Ada pihak pihak yang
memerlukan dan berkepentingan dengan penilaian kelayakan usaha, di antaranya
yaitu: pihak wirausaha atau pemilik perusahaan, pihak investor dan penyandang
dana dan juga masyarakat serta pemerintah.
Ada beberapa aspek-aspek
yang harus diteliti dalam penilaian suatu kelayakan bisnis di antaranya: aspek
hukum dan aspek sosial ekonomi dan budaya
Proses, tahapan
kelayakan usaha dapat di lakukan melalui langkah langkah sebagai berikut: tahap
penemuan ide atau perumusan gagasan, tahap memformulasikan tujuan, tahap
analisis dan yang terakhir adalah tahap keputusan.
B.
SARAN
Dengan disusunnya Makalah Kewirausahaan , yang
membahas tentang “Penilaian kelayakan Usaha” ini. Penulis mengharapkan pembaca
dapat mengetahui tentang cara mengembangkan hasil bisnis syariah. untuk
mengetahui lebih jauh, lebih banyak, dan lebih lengkap tentang pembahasan ini
pembaca dapat membaca dan mempelajari buku-buku dari berbagai pengarang, karena
penyusun hanya membahas garis besar saja. Disini penyusun menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna, sehingga penyusun mengharapkan
kritik dan saran yang mebangun guna untuk penyusunan makalah-makalah
selanjutnya sangat diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Suryana. 2003. Kewirausahaan.
Jakarta: Salemba Empat.
Sandiasa, Gede.
2009. Buku Ajar Kewirausahaan. Singaraja: Panji Sakti Press.
Sulastri, Lilis.
2016. Studi Kelayakan Bisnis Untuk Wirausaha. Jakarta: LaGood’s
Publishing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar